Monday, June 10, 2013

Myanmar Buddhist 'Group 969' kill Muslim Rohingyas in Malaysia

June 6, 2013
 Mahadzira 
 Crime News
Malaysian Review
Myanmar citizens residing in Malaysia warned not trigger tension due to political beliefs in their homeland until the threat to national security.

Kuala Lumpur deputy police chief Datuk Amar Singh Ishar Singh said in the five days since May 30, police received a report on the case of seven fights, some of which involve fatal Myanmar.

"The incident is believed to have related to racial unrest in Burma," he said in a statement today.

In this regard, he said the police had several operations since Sunday to contain and prevent the incident from recurring murder Myanmar.

Some fighting in the Selayang wholesale market and Kampung Baru Ampang since last Saturday killing three Myanmar men killed.
(Translate.google.com)
- Bernama



Warga Myanmar Buddha ‘Kumpulan 969′ bunuh Rohingya Islam di Malaysia



Warga Myanmar yang bermastautin di Malaysia diberi amaran tidak mencetuskan ketegangan akibat fahaman politik di tanah air mereka sehingga mengancam keselamatan negara.
Timbalan Ketua Polis Kuala Lumpur Datuk Amar Singh Ishar Singh berkata dalam tempoh lima hari sejak 30 Mei lepas, polis menerima tujuh laporan berhubung kes pergaduhan, yang antaranya menyebabkan kematian melibatkan warga Myanmar.
“Kejadian tersebut dipercayai ada hubung kait dengan pergolakan kaum di Myanmar,” katanya dalam satu kenyataan hari ini.
Sehubungan itu, beliau berkata polis mengadakan beberapa operasi sejak Ahad lepas bagi membendung serta mencegah kejadian bunuh warga Myanmar daripada berulang.
Beberapa pergaduhan yang berlaku di Pasar Borong Selayang dan Kampung Baru Ampang sejak Sabtu lepas menyebabkan tiga lelaki warga Myanmar terbunuh.
Bernama



"969" Being Behind Attacks Places of Worship in Myanmar as reported semalama policyholders who have been arrested more than 78 people around them in Buddhist temples in Puchong who wear T Shirt 969 emblem.

     Recent unrest that occurred in the region Okkan, Myanmar leaves the question who was behind the incident. According to a politician Myanmar, Myanmar extremist members of "969" were behind the attack.

     Politicians pro-government National Union Party, Myint Thein said the group "969" involved in these riots. The extremist group is known for Myanmar Buddhists often encouraged not to do any relationship with Myanmar Muslims.

     The "969" Myanmar urged residents to shop in stores owned by Buddhists. In addition, the group also asked that residents not married, sell or rent their homes or land to Muslims.
     Using the 969 stickers and signs, the group assessed by human observers as a trigger for anti-Muslim attitudes are now widespread in Myanmar. But in the recent riots that occurred in Okkan, police do not yet have details of who was behind the attack.

(Translate.google.com)

“969″ Berada di Balik Serangan Tempat Ibadah di Myanmar seperti dilaporkan polis semalama yg telah menangkap lebih 78 orang dari mereka di sekitar kuil Buddha di Puchong yg memakai T Shirt lambang 969.


rusuhan terbaru yang terjadi di wilayah Okkan, Myanmar menyisakan pertanyaan siapa pelaku di balik insiden itu. Menurut seorang politisi Myanmar, anggota ekstrimis Myanmar “969″ berada di balik serangan tersebut.
Politisi pro-pemerintah National Union Party, Myint Thein mengatakan, kelompok “969″ terlibat dalam kerusuhan ini. Kelompok ekstrimis tersebut memang dikenal kerap mendorong warga Budha Myanmar untuk tidak melakukan hubungan apapun dengan warga Muslim Myanmar.
Kelompok “969″ mendesak agar warga Myanmar untuk berbelanja di toko milik warga Budha. Selain itu, kelompok tersebut juga meminta agar warga tidak menikah, menjual atau menyewakan rumah ataupun tanah mereka kepada warga Muslim.
Menggunakan stiker dan tanda 969, kelompok ini dinilai oleh pemerhati HAM sebagai pemicu sikap anti-Muslim yang kini merebak di Myanmar. Namun dalam kerusuhan terbaru yang terjadi di Okkan, pihak kepolisian belum memiliki detail siapa yang berada di balik serangan tersebut.

No comments:

Post a Comment

On the trail of Myanmar's Rohingya migrants

24 May 2015  BBC News Malaysian authorities say they have discovered a number of mass graves near the border with Thailand.